Erbakan menjadi anggota dewan legislatif pada tahun 1969 secara bebas.[5] Pada tahun 1970, Erbakan menjadi Naib Perdana Menteri Turki dan membentuk sebuah partai Islam, namun parti tersebut dibubarkan oleh pemerintah tentera Turki tidak lama kemudian pada tahun 1971. Erbakan kembali mendirikan sebuah partai Islam pada tahun 1972. Pemerintah militer kembali membubarkan partai Islam yang didirikan oleh Erbakan pada tahun 1980. Bersamaan dengan pembubaran partai, Erbakan dimasukkan ke penjara. Pemerintah Turki melarang keikut-sertaan Erbakan dalam politik negara Turki hingga tahun 1987.[5]

Setelah diizinkan kembali untuk berpolitik, Erbakan mendirikan Parti Kesejahteraan Islam. Erbakan menjadi pemimpin tertinggi dalam struktur organisasi partai ini. Parti ini dirancangkan pendiriannya untuk menentang tindakan korupsi yang dilakukan oleh partai-partai besar di Turki pada ketika itu[5] selain mendukung gerakan Islam di Turki, ia mempunyai struktur organisasi yang sangat teratur sehingga skala lokal.

Erbakan turut serta dalam memengaruhi hasil pilihan raya parlimen Turki pada tahun 1995. Erbakan menyampaikan beberapa usulan politik bagi pemerintah Turki. Erbakan mengusulkan agar Turki keluar dari keanggotaan Pertubuhan Perjanjian Atlantik Utara, gar membatalkan perjanjian persahabatan dengan Israel, serta meminta pemerintah Turki untuk menjalin kerjasama dengan negara-negara di kawasan Timur Tengah. Usulan ini membuat resah para pemimpin negara-negara Eropah yang bekerja-sama dengan Turki yang sebelum ini diketahui sefahaman sekularisme bersama mereka. Malah, usulan yang disampaikan oleh Erbakan dapat memengaruhi polisi-polisi Eropah di Timur Tengah.[5]

Usulan Erbakan didukung oleh sebagian besar pengundi sehingga Parti Kesejahteraan Islam berjaya peroleh 158 kerusi daripada total 550 kerusi legisalatif ini yang terbanyak dibandingkan dengan parti-parti lainnya, Hasil ini menjadikan Parti Kesejahteraan Islam menjadi partai Islam pertama yang secara umum memenangkan pilihan raya di Turki.[5]